Apakah wanita yang baik, mendapatkan lelaki yang baik?

25 November

اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.
 (Qs. An Nur:26)

           Mungkin bagi kita mengartikan bahwasanya dalam ayat diatas menjelaskan bahwa wanita baik pasti mendapatkan jodoh laki-laki yang baik, laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula. Begitu juga sebaliknya.  Namun tahukah kalian bahwa penggalan Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian ‘Aisyah r.a. dan Shafwan bin al-Mu’attal r.a. dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. 
          Pernah suatu ketika dalam suatu perjalanan kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq, ‘Aisyah terpisah tanpa sengaja dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian diantarkan pulang oleh Shafwan yang juga tertinggal dari rombongan karena ada suatu keperluan. Kemudian ‘Aisyah naik ke untanya dan dikawal oleh Shafwan menyusul rombongan Rasullullah SAW. dan para shahabat, akan tetapi rombongan tidak tersusul dan akhirnya mereka sampai di Madinah. Peristiwa ini akhirnya menjadi fitnah dikalangan umat muslim kala itu karena terhasut oleh isu dari golongan Yahudi dan munafik jika telah terjadi apa-apa antara ‘Aisyah dan Shafwan.
Masalah menjadi sangat pelik karena sempat terjadi perpecahan diantara kaum muslimin yang pro dan kontra atas isu tersebut. Sikap Nabi juga berubah terhadap ‘Aisyah, beliau menyuruh ‘Aisyah untuk segera bertaubat. Sementara ‘Aisyah tidak mau bertaubat karena tidak pernah melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya, ia hanya menangis dan berdoa kepada Allah agar menunjukkan yang sebenarnya terjadi. Kemudian Allah menurunkan ayat ini yang juga satu paket An-Nuur 11-26.


          Ayat 26 inilah penutup dari ayat wahyu membersihkan isteri Nabi, Aisyah dari tuduhan keji itu. Di dalam ayat ini diberikan pedoman hidup bagi setiap orang yang beriman. Tuduhan keji adalah perbuatan yang amat keji hanya akan timbul daripada orang yang keji pula.Memang orang-¬orang yang kotorlah yang menimbulkan perbuatan kotor. Adapun ucapan-ucapan yang baik adalah keluar dari orang-orang yang baik pula, dan memang¬lah orang baik yang sanggup menciptakan perkara baik. Orang kotor tidak menghasilkan yang bersih, dan orang baik tidaklah akan menghasilkan yang kotor,dan ini berlaku secara umum
          dan Ayat ini bukanlah ayat yang dijanjikan Allah kepada kita manusia baik akan mendapatkan jodoh yang baik pula. Namun ini menjadikan peringatan untuk kita agar memilih manusia yang baik untuk dijadikan pasangan hidup kita. karena kenyataannya banyak orang yang baik mendapatkan pasangan hidup yang tidak baik, dan begitu pula sebaliknya. Hingga akhirnya, yang pada saat ini baik ketika mendapatkan pasangan yang tidak baik, keimanannya akan berkurang jika tidak sanggup menahan godaan yang sedang mendera, namun keimanan seorang yang baik tersebut bisa bertambah jika ALLAH mengkehendakinya. bahkan pasangan yang tidak baik tersebut akhrinya bisa menjadi orang yang baik2, alhamdulilah itu semua terjadi hanya atas kehendak ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala..
          Semoga ini bisa menyadarkan kita dan menjadikan kita manusia yang baik.  Menjadi laki-laki yang bisa menghormati wanita.  Dan wanita bisa menjaga kehormatan dirinya dari laki-laki yang tidak bisa menghormati wanita. Lelaki yang bisa menjaga kehormatan wanita adalah lelaki yang baik dan wanita yang bisa menjaga kehormatan dirinya adalah wanita yang baik.


Dikutip dari berbagai sumber.



Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments